Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal the Lancet, pakar obat-obatan di Inggris yang tergabung dalam Independent Scientific Committee on Drugs (ISCD) memperkenalkan suatu metode baru dalam mengukur dampak buruk obat-obatan terlarang, baik terhadap individu maupun masyarakat.
Dalam laporan penelitiannya, Professor David Nutt dari Imperial College London menganalisa bahwa alkohol layak disebut sebagai zat paling merusak di dunia setelah memperhitungkan dampaknya tarhadap individu dan sosial. Setelah alkohol, zat lainnya yang paling merusak adalah heroin dan kokain. Sedangkan ekstasi menempati peringkat kedelapan.
Professor Nutt, menulis laporan studi itu bersama pakar lain seperti Dr Leslie King, penasehat European Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction (EMCDDA), dan Dr Lawrence Phillips dari London School of Economics and Political Science.
Dalam metode baru itu, Profesor Nutt menggunakan metode yang disebut multicriteria decision analysis (MCDA). Dalam metode itu dibuat 9 kriteria dampak buruk bagi individu, serta tujuh kategori efek buruk untuk masyarakat.
Kategori dampak buruk bagi individu seperti misalnya kematian, buruknya kualitas kesehatan, gangguan fungsi mental, rusaknya persahabatan dan cedera. Sedangkan kategori dampak buruk bagi sosial seperti kejahatan, kerusaka lingkungan, konflik keluarga dan penurunan dalam keterlibatan komunitas.
Heroin, kokain dan crystal meth tercatat sebagai zat yang paling membahayakan bagi individu, sedangkan alcohol, heroin, dan kokain adalah zat yang paling merugikan bagi sosial.
Namun setelah diperhitungkan dampaknya bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, alkohol tercatat tiga kali lebih membahayakan ketimbang kokain atau pun tembakau.
Badan Kesehatan Dunia WHO memperkirakan bahwa risiko yang berkiatan dengan penggunaan alkohol menyebabkan 2,5 juta kematian setiap tahunnya akibat penyekit jantung liver, kecelakaan lalu lintas, bunuh diri dan kanker. Angka ini menyumbang 3,8 persen total kematian dan menempati peringkat tiga pemicu risiko kematian prematur dan kecacatan di dunia.