Meski sudah menerapkan gaya hidup sehat deteksi dini kanker payudara tetap harus dilakukan karena kanker payudara tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Selain memeriksa payudara sendiri untuk mencari adanya benjolan atau perubahan lain pemeriksaan dengan mamografi atau mammogram bisa lebih meyakinkan kondisi payudara perempuan.
Dilansir dari mlive, Senin (18/10/2010) American Cancer Society mengingatkan perempuan untuk mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengurangi risiko kanker payudara.
Langkah-langkah yang direkomendasikan itu adalah:
- Perempuan usia 40 tahun atau lebih sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara mamografi dan klinis setiap tahun.
- Wanita usia 20-39 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara setiap 3 tahun.
- Beberapa wanita berisiko tinggi terkena kanker payudara seperti karena ada keturunan sebaiknya melakukan pemeriksaan yang lebih rinci dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
- Perempuan yang berisiko tinggi seperti perempuan yang sudah menikah, mengonsumsi kontrasepsi hormonal, pakai silikon atau operasi plastik pada payudaranya sebaiknya melakukan skrining MRI dan pemeriksaan payudara mamografi dan klinis setiap tahun.
- Perempuan sebaiknya menjaga berat badan, makan makanan sehat, melakukan aktivitas fisik 45-60 menit 5 kali dalam seminggu, membatasi konsumsi alkohol sebagai cara untuk mengurangi risiko kanker.
Melakukan deteksi dini lebih baik sehingga jika ditemukan ada potensi kanker masih bisa dilakukan pencegahan yang lebih ringan tanpa harus memotong payudara atau berujung pada kematian.
Pemeriksaan mamografi memang tidak 100 persen berhasil mendeteksi kanker payudara karena beberapa kanker tidak dapat dideteksi dengan mammogram, namun terdeteksi dengan pemeriksaan payudara sendiri. Rata-rata, mamografi akan mendeteksi sekitar 80 sampai 90 persen kanker payudara pada wanita yang tanpa gejala.
Tapi pemeriksaan mamografi ini saat ini adalah cara yang paling efektif untuk mendeteksi kanker lebih dini. Dengan demikian dapat mengidentifikasi kanker payudara sebelum gejala fisik kanker makin berkembang sehingga mudah diobati.
Dr dr Andhika Rachman, SpPD, saat dihubungi detikHealth beberapa waktu lalu menuturkan salah satu cara untuk mendeteksi awal kanker payudara adalah dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang dilakukan seminggu setelah menstruasi.
Waktu seminggu setelah menstruasi sangat tepat karena pada saat itu hormon estrogen dan progesteron berada pada kadar yang rendah. Hormon estrogen dan progesteron mengontrol dan mempengaruhi besar atau kecilnya payudara.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah melakukan beberapa hal berikut:
- Perhatikan payudara dengan posisi kedua tangan di atas kepala kemudian kedua tangan di pinggang.
- Angkat tangan kiri ke atas kepala.
- Gunakan permukaan jari yang rata untuk meraba atau menekan payudara serta pastikan untuk menyentuh seluruh bagian payudara. Pola yang digunakan bisa dengan gerakan arah memutar, gerakan arah naik dan turun atau arah keluar dan masuk area putting. Usahakan menggunakan gerakan yang sama setiap bulannya.
- Menekan setiap putting dengan lembut dan memperhatikan apakah ada cairan yang keluar.
- Memeriksa daerah antara payudara dan ketiak serta payudara dan tulang dada sambil berbaring.
- Mengulangi semua langkah tersebut untuk payudara yang sebelah kanan.
Jika seseorang memiliki gangguan pada payudaranya, maka akan muncul tanda-tanda sebagai berikut:
- Jika payudara dipencet, maka akan keluar cairan putih seperti susu yang tidak berbau tapi tidak ada rasa nyeri yang timbul.
- Kulit payudara tampak seperti kulit jeruk, yaitu mengerut dengan pori-pori kulit yang agak menonjol.
- Terdapat benjolan yang selalu ditemukan saat memeriksa di daerah sekitar payudara atau di bawah ketiak.